Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang sangat sering dijumpai. Bahkan tak jarang problem kulit ini dapat sangat mengganggu, karena sangat berkaitan dengan penampilan kita. Faktor hormonal dipercaya memegang peran yang cukup penting akan terjadinya jerawat. Jerawat seringkali muncul di daerah wajah, yang mana tentulah sangat mengganggu. Selain di wajah, jerawat juga sering muncul di daerah leher, dada, punggung dan bahu. Daerah tersebut berkaitan dengan banyaknya kelenjar minyak, sebagai penyebab terjadinya jerawat.
Symptoms
Jenis jerawat dapat berbentuk :
- Komedo (dengan kepala putih maupun hitam), disebabkan oleh tersumbatnya sekresi minyak ditambah dengan terkumpulnya sel kulit yang mati dan terkadang disertai infeksi bakteri.
- Papula yang biasanya berbentuk benjolan kecil dengan warna kemerahan, dikarenakan proses radang.
- Pustula yang berwarna merah dengan puncak berisi nanah keputihan.
- Nodula yang biasanya lebih keras, berukuran lebih besar dan menimbulkan rasa nyeri, dan terletak di bawah kulit.
- Kista yang menimbulkan rasa nyeri dan berisi nanah akibat infeksi
Causes
Ada tiga faktor yang menjadi penyebab timbulnya jerawat :
a. Produksi minyak yang berlebih
b. Sel kulit mati yang berlebihan akan menimbulkan iritasi pada pori-pori.
c. Berkembangnya bakteri pada kulit
Jerawat terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Sumbatan ini dapat menjadi penyebab tonjolan pada pori-pori dan menjadi komedo yang berwarna putih. Atau, sumbatan dapat terbuka di permukaan kulit dan menghitam dan menjadi komedo yang berwarna hitam.
Jerawat akan menimbulkan titik merah dengan pusat berwarna putih yang tumbuh ketika pori-pori tersumbat meradang dan terinfeksi. Penutupan dan peradangan ini terjadi di dalam pori-pori kulit yang menghasilkan benjolan dibawah permukaan kulit yang disebut dengan kista.
Tidak diketahui apa yang menyebabkan meningkatnya produksi minyak yang menimbulkan jerawat. Tetapi beberapa hal – hormon, bakteri, perawatan medis tertentu dan keturunan – memainkan peran.
Jerawat bukan disebabkan oleh kotoran. Faktanya, menggosok kulit terlalu keras atau membersihkan wajah dengan sabun yang kasar atau zat kimia lain akan membuat iritasi pada kulit dan dapat menyebabkan jerawat bertambah parah. Pembersihan kulit secara sederhana untuk menghilangkan minyak dan sel kulit mati adalah hal yang diperlukan.
a. Produksi minyak yang berlebih
b. Sel kulit mati yang berlebihan akan menimbulkan iritasi pada pori-pori.
c. Berkembangnya bakteri pada kulit
Jerawat terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Sumbatan ini dapat menjadi penyebab tonjolan pada pori-pori dan menjadi komedo yang berwarna putih. Atau, sumbatan dapat terbuka di permukaan kulit dan menghitam dan menjadi komedo yang berwarna hitam.
Jerawat akan menimbulkan titik merah dengan pusat berwarna putih yang tumbuh ketika pori-pori tersumbat meradang dan terinfeksi. Penutupan dan peradangan ini terjadi di dalam pori-pori kulit yang menghasilkan benjolan dibawah permukaan kulit yang disebut dengan kista.
Tidak diketahui apa yang menyebabkan meningkatnya produksi minyak yang menimbulkan jerawat. Tetapi beberapa hal – hormon, bakteri, perawatan medis tertentu dan keturunan – memainkan peran.
Jerawat bukan disebabkan oleh kotoran. Faktanya, menggosok kulit terlalu keras atau membersihkan wajah dengan sabun yang kasar atau zat kimia lain akan membuat iritasi pada kulit dan dapat menyebabkan jerawat bertambah parah. Pembersihan kulit secara sederhana untuk menghilangkan minyak dan sel kulit mati adalah hal yang diperlukan.
Risk Factor
Perubahan hormon pada tubuh dapat memicu atau memperburuk jerawat. Perubahan ini biasa terjadi pada :
- Remaja, baik laki-laki maupun perempuan
- Wanita maupun anak gadis, pada dua sampai tujuh hari sebelum periode mentruasi
- Wanita hamil
- Orang-orang yang menggunakan pengobatan medis tertentu, termasuk adalah cortisone
Faktor risiko lain yang termasuk adalah :
- Penggunaan secara langsung zat yang mengandung minyak pada kulit, atau penggunaan kosmetik tertentu secara langsung pada kulit.
- Catatan dalam keluarga – jika orang tua anda memiliki jerawat, maka kemungkinan anda juga akan memiliki jerawat.
- Gesekan atau tekanan pada wajah yang disebabkan oleh berbagai benda, seperti telepon ataupun telepon genggam, helm, kerah yang ketat dan tas punggung.
Treatment
Saat jerawat yang anda alami membaik atau hilang, Anda dapat melanjutkan pengobatan medis atau perawatan lainnya untuk mencegah timbulnya jerawat baru. Berkonsultasi dengan dokter guna menanyakan bagaimana cara mencegah timbulnya jerawat baru dapat menjadi solusi terbaik. Di luar itu, mmebersihkan kulit secara rutin dengan pembersih yang lembut serta menghindari bersentuhan dengan area jerawat juga dapat membantu pencegahan munculnya jerawat
Prevention
Tips lain untuk mencegah timbulnya jerawat adalah :
- Bersihkan area kulit yang memiliki kencenderungan jerawat akan timbul dua kali sehari. Membersihkan kulit akan menghilangkan kelebihan minyak dan sel kulit mati. Gunakanlah produk perawatan kulit yang berbahan dasar air dan bebas dari kandungan minyak
- Gunakan krim atau jel penghilang jerawat untuk membantu kulit tetap kering dari minyak yang berlebih. Gunakan produk yang mengandung benzoyl peroxide atau salicylic acid sebagai bahan aktif.
- Hindari alas bedak makeup yang tebal. Gunakan kosmetik krim sebagai alas sebelum kosmetik bubuk dipakai.
- Bersihkan makeup sebelum tidur. Tidur dengan kosmetik yang masih menempel pada kulit dapat menyumbat pori-pori kulit. Pastikan juga Anda tidak menggunakan kosmetik lama.
- Bersihkan peralatan kosmetik anda secara berkala dengan air sabun guna mencegah datangnya bakteri berbahaya.
- Hindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat. Pakaian yang ketat dapat menyimpan panas dan uap air dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Hindari juga tali / karet, tas punggung, helm atau peralatan olahraga yang ketat untuk mencegah tekanan pada kulit.
- Mandilah setelah berolahraga atau melakukan aktifitas yang mengeluarkan banyak keringat . Minyak dan keringat pada kulit dapat menahan kotoran dan bakteri.
sumber: meetdoctor